"But we don't have an example of a democratic society existing in a socialist economy - which is the only real alternative to capitalism in the modern world"
Peter L. Berger
Peter L. Berger
Berger, seorang sosiolog mungkin sudah mengikuti arus pemikiran kapitalisme secara tuntas. Karena, kita mengetahui Berger yang merupakan orang Amerika takut disangka sebagai antek sosialis-komunis. Terlebih memang begitu kejadiannya. Tentu masih ingat nasib Ir. Soekarno yang meninggal di Tahanan rumah akibat G30SPKI. Tidak serta merta juga bahwa arus pemikiran kapitalisme membawa keuntungan. Bahwasanya ada orang yang beruntung karena Kapitalisme akibat mereka mempunyai alat produksi yang unggul. Ketika revolusi Industri di Inggris berlangsung, ideologi feodal diganti dengan kapitalisme. Perbedaan feodal dengan kapitalis. Jikalau penguasa (Gereja, Pemerintah) memiliki tanah sebagai harta milik. Maka Kapitalis menganggap bahwa tanah merupakan prasyarat komoditas (pseu-comodity).
Mungkin banyak yang bertanya-tanya dimanakah posisi Indonesia di persaingan ideologis ini. Posisi Indonesia sangat jelas. Tentu di buku-buku sejarah SD sampai dengan SMA diketahui bahwa G30SPKI merupakan buah simalakama dari ideologi komunis. Bukan baru-baru ini saja Asia Tenggara menjadi tempat bagi persaingan ideologi. Ketika Soekarno ingin membuat Indonesia- China memiliki poros kekuatan Jakarta-Beijing, kekuatan barat yang mendukung Soeharto waktu itu memberi kekuatan persenjataan bagi "creepy coup' d' tat" Sehingga Soekarno berhasil ditenggulingkan oleh Partai Komunis. Alhasil kita melihat Freeport Pertambangan di Papua berkuasa. Implikasinya begitu tajam dan merasa. Penulis tidak asal-asalan dalam memberikan fakta. Setidaknya ditemukan Pilot Amerika yang jatuh dalam Wilayah Indonesia ketika era 1960an waktu BIN (Waktu itu belum ada) menemukan data di balik jaket pilot tersebut (Baskara T. Wardaya)
Persaingan ideologis ini sudah dimenangkan oleh kubu Barat lewat Cold War. Namun yang terpenting adalah perjuangan kelas bawah untuk melawan kaum atas masih ada. (Artikel berlanjut...)
No comments:
Post a Comment