Tentang Krisis Humanisme dan Humanisasi

Man is condemned to be free.

~Jean Paul Starte~

Saya tulis ini berdasarkan analisis saya dan berbagai sumber refrensi yang cukup bagus untuk disimak. Humanisme adalah suatu yang absurd. Dapat kita ketahui bersama bahwa, ketika kata humanisme itu dilontarkan, kita kehilangan arti sesungguhnya. Ketika jaman Hukum alam (Ketika manusia masih berpusat pada yang namanya agama) berakhir, dimulailah jaman pencarian pribadi manusia atau kita sebut dengan jaman Renaissance. Para pemikir mulai menggunakan kata humanisme sebagai proses pencarian jati diri manusia yang sesungguhnya. Tentu konteks humanisme disini ditempatkan dalam bidang seni, agama, ilmu pengetahuan teknologi.

  • Humanisme disini berlatar belakang tentunya. Latar belakang terjadinya humanisme (sebutlah humanisasi = proses menghumanismekan seseorang) Latar belakangnya adalah Revolusi Perancis dimana kebebasan dan persamaan hak dimulai (sistem monarki dihapuskan dan lebih bersifat liberte dan frantire), Revolusi Industri dimana manusia mengetahui dirinya sebagai objek yang harus bekerja keras, dan terakhir adalah Perang Dunia II dimana pasca perdamaian PD 2, manusia mengerti nilai kehidupan dan HAM
  • Ketika Humanisasi terjadi kita melihat bahwa adanya juga dehumanisasi. Humanisasi merujuk pada namanya pemanusiaan, sedangkan penurunan pemanusiaan / penurunan martabat sebagai manusia. Kita melihat contoh yang nyata ketika terjadi G30-SPKI. Anak politikus PKI dijebloskan ke penjara tanpa melwati proses pengadilan.

Kita melihat bahwa humanisasi disini berdampak sekali pada kehidupan manusia. Manusia bisa mengetahui tindakan itu bermoral maupun amoral. Kadang kita juga dibatasi oleh hukum. Humanisasi tidak sebatas ini, kalau diperlebar bisa masuk ke dalam ranah agama, sosial, maupun politik. Dan ini merupakan pengantar dari ilmu yang dapat dipelajari itu


1 comment:

Ragil Pembelajar said...

Hmmm.... nyimak dulu saya Mike... hehehe... :)

Post a Comment

Peta Pengunjung