BPUPKI dan Kejlimetannya

Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dari 1001 soal yang bukan-bukan! sekali lagi saya bertanya: MAU MERDEKA APA TIDAK? MAU MERDEKA APA TIDAK?
-Pidato Soekarno 1 Juni 1945-

Seperti yang kita ketahui, sidang BPUPKI bertujuan untuk menyusun dasar dan falsafah negara. Selama tiga hari berturut-turut (29 Mei, 31 Mei, dan 1 Juni 1945) pandangan mengenai dasar falsafah negara ini disampaikan oleh Prof. Muhammad Yamin, Prof.Dr.Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Uraian Muh. Yamin
Mulai dari uraian Yamin, uraian Yamin ini, mendapat kritikan dari Soekarno, karena dinilai terlalu ngejelimet/ masuk sampai ke inti-intinya sampai masalah yang didepan mata kurang diperhatikan. Kita telah mengetahui, uraian yamin seperti yang ada di buku cetakan smp ataupun sma seperti, peri kebangsaan, ketuhanan, dll. Ada beberapa hal yang ditambahkan, yaitu untuk menjadi bangsa merdeka Pertama, mengumpulkan segala bahan untuk pembentukan negara. Kedua, adalah pengurus undang-undang. Ketiga, menjalankan isi hukum dasar negara. Yamin menutup dengan puisi, salah satu kutipannya adalah sebagai berikut:
Hati yang mukmin selalu meminta
Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Supaya Negara Republik Indonesia
Kuat dan kokoh selamanya
Melindungi rakyat, makmur selamat
Hidup bersatu di laut-di-darat
Mengenai Soepomo
Sebagai orang hukum, Soepomo berbicara tentang syarat mutlak suatu negara dari segi sosio dan politik. Apakah negara yang terbentuk itu, menginginkan bentuk negara serikat, atau kesatuan. Demokrasi atau monarkhi? Suatu dasar negara, harus mengikuti corak kehidupan masyarakat negaranya. Dalam suasana persatuan dan kekeluargaan, dan kegotong royongan. Menurutnya, mengenai bentuk negara, supaya pemimpin bersatu dengan rakyatnya, sebaiknya bentuk negaranya adalah kekuasaan legislatif, dimana suara rakyat terwakili
Soekarno, muncul namun terakhir
Soekarno,berpendapat bahwa dasar negara merupakan filosofi kehidupan masyarakat yang telah lama tinggal di kehidupan masyarakat. Poin singkat dari Soekarno, adalah dasar negara adalah kesyaratan mutlak suatu bangsa. Hendaknya suatu bangsa juga mengungkapkan idelisme mengenai internasionalisme, sebagai suatu kesatuan dari bangsa lain. Inti dari permusyawaratan harus ada di dalam suatu negara. Kesejahteraan dengan bersifat negara yang memiliki Tuhan.

Ketiga tokoh itu telah memberikan suatu dasar negara ke dalam Bangsa Indonesia. Memang, muncul kontroversi siapakah yang memberikan nama Pancasila. Ide pancasila menurut Soekarno, adalah dari temannya yang ahli bahasa. Awalnya Soekarno, menginginkan namanya Panca Dharma namun, dibelakang hari kemudian, nama Muh. Yamin muncul sebagai ahli bahasa itu. Tidak penting apakah nama pancasila atau panca dharma melainkan de-sukarnoisme mulai ditularkan kepada seluruh kepada anggota BPUPKI, terutama rakyat Indonesia sampai detik ini.

Salam,
Jas Merah

1 comment:

Ragil Pembelajar said...

Saya ada buku pidatonya Bung Karno waktu pembahasan masalah Pancasila itu.... membaca buku itu, jadi terkesan dengan jiwa besar para pendahulu bnagsa ini, yang lebih mementingkan Kesatuan diatas sukuisme dan golongan... :)

Post a Comment

Peta Pengunjung